Kebijakan Moneter AS Data Manufaktur Tiongkok Picu Pelemahan Rupiah

JawaPos.com â€" Pergerakan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini kembali melemah karena sentimen keuangan global yang berasal dari kebijakan moneter AS. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) hari ini rupiah berada di level Rp 14.307 per dolar AS.

Analis pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelaku pasar masih terus menyoroti dan mengantisipasi perubahan kebijakan moneter AS ke arah yang lebih ketat dengan masuk kembali ke aset dolar AS.

“Tapering masih menjadi sentimen yang bisa menekan nilai tukar rupiah hari ini,” ujarnya saat dihubungi oleh JawaPos.com, Kamis (30/09).

Selain itu, pelemahan data indeks aktivitas manufaktur Tiongkok pada bulan September juga bisa memberikan tekanan ke rupiah. “Pelambatan manufaktur Tiongkok dapat menekan permintaan dan menekan harga komoditi yang menjadi produk ekspor indonesia,” tuturnya.

Sebagai informasi, pemerintah Tiongkok hari ini melaporkan purchasing managers’ index (PMI) manufaktur bulan September sebesar 49,6, di bawah batas 50 (kontraksi atau ekspansi) untuk pertama kali sejak Februari 2020 lalu. Data tersebur memperkuat kecemasan terhadap pelambatan ekonomi Tiongkok.

“Rupiah berpotensi melemah ke kisaran 14.320, dengan potensi support di kisaran 14.280,” pungkasnya.

0 Response to "Kebijakan Moneter AS Data Manufaktur Tiongkok Picu Pelemahan Rupiah"

Post a Comment