Sentimen Beragam Wall Street Dibuka Variatif

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Senin (26/7/2021), di tengah koreksi di bursa China dan Hongkong menyusul pengetatan kebijakan pemerintah China terhadap perusahaan digitalnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 31,9 poin (-0,09%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan 15 menit kemudian menjadi minus 24,3 poin (-0,07%) ke 35.037,24. Namun, Nasdaq naik 8,5 poin (+0,06%) ke 14.845,5 dan S&P 500 bertambah 1,2 poin (+0,03%) ke 4.413.

Pelemahan itu terjadi di tengah anjloknya bursa Hong Kong dengan indeks Hang Seng ambrol hingga 4% di tengah kekhawatiran pengetatan pemerintah China terhadap perusahaan digital mereka yang tercatat di negara Barat.


Pelaku pasar juga memantau rilis kinerja raksasa teknologi, di mana Tesla akan mengawali setelah penutupan pasar. Pekan lalu, CEO Tesla Elon Musk mengatakan produsen otomotif tersebut akan menerima kembali pembayaran bitcoin. Mata uang kripto tersebut pun melesat ke level US$ 39.000/keping.

Saham Apple, Alphabet (induk usaha Google), Microsoft, Facebook, dan Amazon akan menyusul dengan merilis kinerja keuangannya sepekan ini. Sejauh ini 88% dari konstituen indeks S&P 500 mencetak laba bersih, atau yang terbaik sejak 2008 menurut pantauan FactSet.

"Pasar saham AS masih tangguh dengan terus menguat melewati tembok kecemasan menuju area rekor tertinggi baru," tutur Craig Johnson, Kepala Teknikal Pasar Piper Sandler, kepada CNBC International.

Investor memantau Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) yang rapat selama 2 hari. Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) bakal memberikan pandangan terbaru mereka terkait kondisi ekonomi, serta peluang tapering off atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).

Hari ini, Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan AS akan merilis data penjualan rumah baru dan The Fed Dallas akan merilis indeks aktivitas bisnis bulanan untuk sektor manufaktur di Texas.

Pada Jumat pekan lalu, Dow Jones Industrial Average naik 238,2 poin (+0,68%) ke 35.061,55 yang merupakan level tertinggi sepanjang masa dan mencetak reli tahun berjalan 14%. S&P 500 naik 44,3 poin (+1,01%) ke 4.411,79. Nasdaq tumbuh 152,4 poin (+1,04%) ke 14.836,99.

Kecemasan seputar penyebaran virus Covid-19 memicu aksi beli obligasi pemerintah AS, sehingga imbal hasil (yield) surat berharga negara AS tenor 10 tahun-yang menjadi acuan di pasar-melemah sepekan lalu.

Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah, sehingga aksi beli-mencerminkan kekhawatiran pasar-memicu penguatan harga dan penurunan yield. Di bursa, hal ini memicu aksi beli saham teknologi, yang selama pembatasan sosial di kala pandemi justru mendapatkan berkah berupa peningkatan aktivitas pengguna.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(ags/ags)

0 Response to "Sentimen Beragam Wall Street Dibuka Variatif"

Post a Comment